Rabu, 22 November 2017

Kuni Umdatun Nasikah: Aplikasi Supervisi di Pondok Pesantren


Tehnik-tehnik supervisi pada pondok pesantren
Tehnik-tehnik supervisi pada pondok pesantren tidak jauh berbeda pada sekolah-sekolah yang ada di lingkungan departemen pendidikan nasional maupun pada madrasah-madrasah pada lingkungan departemen agama Republik Indonesia. Adapun teknik-teknik supervisi pada pondok pesantren antara lain:
A.    Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas terhadap kelas-kelas tertentu     pada pondok pesantren yang telah diprogramkan untuk mendapatkan gambaran/ data tentang proses pelaksanaan pendidikan agama Islam pada pesantren tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kunjungan antara lain:
1.      Kunjungan dapat dilakukan dengan memberitahu atau tidak tergantung pada tujuan dan masalah yang ingin diketahui.
2.      Kunjungan dapat dilakukan atas permintaan pondok atau ustadz yang bertugas pada pondok pesantren tersebut.
3.      Pengawas memiliki pedoman tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam kunjungan tersebut, baik berupa instrumen atau catatan lainnya.
4.      Tuuan dan sasaran kunjungan kelas harus jelas bagi pengawas tugas tersebut, tetapi harus juga memperhatikan:
a.       Upayakan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar
b.      Menyiapkan instrument yang diperlukan
c.       Hal-hal yang akan diamati/ diobservasi harus betul-betul jelas
B.     Tes dadakan
Tes dadakan ini dapat dilakukan oleh pengawas terhadap siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengcapaian target kurikulum, daya serap siswa/ santri sampa pada saat tes dilakukan. Untuk setiap pengawas sudah menyiapkan soal-soal tes tanpa memberitahu terlebih dahulu. Hasil tes dikoreksi oleh guru atau oleh supervisor atau boleh secara bersamaan (ustadz dan pengawas).
C.     Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan salah satu teknik supervisi yang dapat dilakukan oleh pengawas guru/ ustadz dan tenaga edukatif lainnya yang di sekolah/ madrasah. Dalam konferensi kasus perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Menentukan kasus-kasus apa yang ditemukan dari hasil observasi kenjungan kelas atau laporan-laporan yang diterima
2.      Mendiskusikan kasus-kasus tersebut dalam mencari alternatif pemecahan masalah yang lebih baik.
3.      Mencatat hasil diskusi dan memprogramkan lebih lanjut.
D.    Observasi dokumen
Observasi dokumen merupakan salah satu teknik supervisi yang dapat digunakan untuk meneliti/ mengamati segala macam dokumen yang relevan dengan bidang pengawasan seorang pengawas, misalnya:
1.      Dokumen guru/ustadz yaitu persiapan mengajar (mulai dari penyusunan program Tahunan, semester, bulanan, mingguan, harian), rencana program pembelajaran (RPP), silabus, kalender pendidikan, absensi siswa, daftar nilai siswa, dan lain-lain.
2.      Dokumen kepala madrasah dan staf madrasah secara keseluruhan seperti daftar hadir guru/ ustadz dan pegawai sekolah, papan statistik, buku induk dan data-data/ dokumen- dokumen lainnya yang dapat diamati.
3.      Dokumen perpustakaan, laboratorium, secara olah raga dan kesenian dan sebagainya yang berkaitan dengan kelengkapan administrasi sekolah/ madrsah dan evaluasi.
Untuk mengetahui lebih lanjut baca di Binti Hajah Maunah, Supervisi Pendidikan Islam: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Kalimedia, 2017), h.270-272.

   

Rabu, 25 Januari 2017

TEMA KEDELAPAN



DAYS 8KF: Lima fakta yang berlawanan tentang opini orang lain terhadap diriku

a. Aku bisa menjadi orang yang sangat santun, sedang orang lain mengatakan aku sinis dan judes. Mungkin karena mataku yang tajam.
b. Aku biasa-biasa saja, sedang orang lain pernah menganggap aku selalu bisa.
c. Aku tahu bagaimana seharusnya apa yang kulakukan, sedang orang lain mengira aku seperti anak kecil yang harus selalu diberi arahan. Seharusnya tidak selalu begitu.
d. Aku ini orangnya agak aneh ya. Nggak tahu kenapa aku gampang gerogi. Setiap kali mau tampil di depan orang banyak berapapun kalinya, tapi aku tetap aja gerogi. Dan, justru aku sering dipercaya untuk maju ke depan.
e. Aku banyak bicara, sedang orang lain memprediksi aku ini pendiam. Bicara banyak dan sedikit memang sengaja aku atur. Nggak harus di semua tempat aku harus cerewet. Kalau hati pas ingin sendiri, aku pasti akan diam banget. Tapi, ya ketika nimbrung dan hati lagi enakan, ya pasti friendly mau ngomong apa aja. Apalagi kalau yang diajak ngobrol itu asik, teman lama, nggak nyeselin seperti sukanya marah-marah dan pakai kata-kata kasar plus kotor.
Kayak bunglon aja, ya. Kadang aku sampai mikir mungkin aku ini punya kepribadian ganda. Berubah-ubah setiap waktu. Hehe.

Minggu, 22 Januari 2017

TEMA KELIMA



Days 5KF: Lima film yang berkesan dan alasannya
Menurut pendapatku, tidak semua film bisa dikatakan bagus. Katakan bagus setelah melihat seberapa besar film itu dapat membawa pengaruh yang baik bagi diri sendiri. Dalam sebuah talk show acara TV aku menangkap kalimat yang berbunyi, diri anda itu tergantung pada channel yang anda tonton. Aku katakan aku sangat menyetujui kalimat itu. Baiklah. Aku akan memberikan alasan kenapa aku menyukai tiga film berikut ini:
1.      Film Air Mata Surga yang dirilis pada tahun 2015 kemarin, aku menyukainya. Soalnya film itu menyentuh sekali dari peran maupun ceritanya. Selain itu karena sederhana dan tidak terkesan dibuat-dibuat, maksudnya pemainnya tidak lebay. Dewi Sandra sebagai tokoh utamanya mampu membawa cerita itu menjadi nyata. Ada hikmah besar yang dapat diambil, bahwasannya istri yang baik selalu mengutamakan kebahagiaan suaminya dan suaminya pun harus berlaku adil, memberi kasih dan cinta pada istrinya meskipun istri memiliki kekurangan yang tidak akan memberinya kebahagiaan.
2.    Chappie, film hollywood yang dirilis tahun 2015 menggambarkan tehnologi yang sangat canggih. Sebuah robot yang memiliki kecerdasan alami seperti manusia. Bahkan kecerdasan robot itu dibuat lebih cerdas dari manusia. Robot tersebut dapat menangkap hal baru dengan cepat. Robot itu juga bergerak dan memiliki perasaan persis manusia. Bagiku it’s great!
3.     Gabbar is Back, filmu bollywood yang dirilis tahun 2015 ini memiliki keunikan. Bagiku, film ini layak ditonton oleh seluruh warga negara manapun. Pembelaan terhadap kaum lemah yang dilakukan oleh lelaki yang menyamar dirinya sebagai Gabbar, orang yang paling ditakuti negara India. Gabbar sebagai tokoh utamanya ditakuti oleh semua orang termasuk para pejabat. Ia berperan menumpas kejahatan-kejahatan sebagai balasan semua orang yang memberikan kesusahan pada orang lain tidak peduli siapa, sampai orang terpenting sekalipun. Pesan yang terkandung, sebagai warga negara, berhak membela siapa saja demi keberlangsungan negara tersebut dengan cara apapun. 
     Pada intinya aku mengatakan bagus dan bernilainya film itu tergantung pada seberapa besar hikmah yang dapat diambil. tidak hanya semata karena aku senang dan puas melihatnya. 


Rabu, 18 Januari 2017

#Day 1KF: Kekasih dambaan


It’s so simple aja, nih. Tipe kekasih yang aku dambakan adalah orang yang paham agama dengan baik. Paham agama dengan baik sudah meliputi semuanya, dari memberikan nafkah sampai kasih sayang. Ia tahu apa kewajiban dan tanggung jawabnya kelak menjadi pemimpin rumah tangga. Karena ia mengetahuinya, maka ia pun menjalankannya.
Kenapa aku milih yang simple? Ya, seperti contohnya kalau kita berdoa, ya. Gak usah minta yang ini itu, cari permintaan yang umum saja itu lebih dianjurkan dalam agama. Ingat Allah Maha Tahu apa yang kita inginkan.

Rabu, 23 November 2016

punyaku: KOSA KATA DALAM CERPEN ATAU NOVEL



KOSA KATA DALAM CERPEN ATAU NOVEL
1.     ge·lak n suara tertawa yg keras: terdengar -- orang berpesta di tengah malam;
-- manis tertawa (tersenyum) manis;
-- nabi ki senyum mengejek;
-- senyum tersenyum sedikit;
-- setan tertawa keras-keras;
-- sumbing tertawa tidak bersungguh-sungguh;
meng·ge·lak·kan v menyebabkan orang tertawa; menertawakan: perbuatan itu dapat ~ semua yg hadir;
ter·ge·lak v tertawa: sambil ~ terbahak-bahak, mereka memegang botol dan gelas masing-masing;
ter·ge·lak-ge·lak v tertawa keras-keras: krn mendengar cerita adiknya yg lucu, ia tertawa ~
ge·la·kak v tertawa gelak-gelak
2.     cer·ca n celaan (ejekan) yg keras; makian; umpatan; cacian: ia hidup di tengah -- dan nistaan;
-- maki caci maki;
men·cer·ca v mencela keras; mencaci; memaki; menghinakan: ia ~ perbuatan anaknya;
men·cer·cai v mencerca;
cer·ca·an n cerca
cer·cah [1] n sinar yg dapat ditangkap mata;
se·cer·cah n 1 sedikit sinar yg dapat dilihat; 2 sedikit: ada ~ harapan bagi kesebelasan itu untuk masuk final;~ mata sebentar sekali; sekejap mata; selayang pandang; sececah mata
cer·cah [2] v, men·cer·cah v memotong kecil-kecil;
cer·cah·an n potongan kecil-kecil
cer·cak [1] n burik (bopeng) yg tidak berapa dalam; bercak
cer·cap ark v, men·cer·cap v berloncatan keluar (tt ikan)
3.     ka·cak, [2] ber·ka·cak v berpegang;~ pinggang berpegang pd pinggang; bercekak pinggang;
me·nga·cak v memegang (mengangkat) untuk mengetahui berat barang;~ galas kl 1 mengangkat galas; 2 ki berdagang; ~ lengan mengangkat lengan (hendak berkelahi)
4.     go·lak v, ber·go·lak v 1 menggelegak; mendidih berbual-bual: rebuslah kentang dan telur itu ke dl air panas yg ~ selama lima menit; 2 bergelora keras; tidak tenang (tt keadaan politik dsb); terjadi kerusuhan (huru-hara dsb): daerah yg ~ di benua itu makin meluas; 3 rusuh hati (gelisah): hatinya ~ mendengar berita bahwa lamarannya ditolak;
ber·go·lak-go·lak v bergelora keras: arus yg ~ itu telah menghanyutkan perahu-perahu nelayan;
go·lak·an n gerakan memusar; pusaran;
per·go·lak·an n keadaan tidak tenang; kekeruhan dl lapangan politik; huru-hara dsb; perjuangan hidup: pd tahun itu terjadi ~ besar-besaran antara pengikut kaisar melawan kaum bangsawan; waktu ~ merebut kemerdekaan, ia ikut berjuang sbg tentara pelajar
5.     su·ngut [2] n comel; gerutu: ia menangis dng tidak ketinggalan pula -- leternya;
-- leter berbagai comel dan gerutu;
ber·su·ngut v bersungut-sungut;
ber·su·ngut-su·ngut v mencomel; menggerutu: setelah terjadi tawar-menawar harga, orang itu membayarnya juga meski-pun dng –
6.     ke·la·bak, ke·la·bak·an a 1 menggelepar (spt ayam yg disembelih); 2 ki bingung (krn kesusahan); susah: ia ~ mencari pengganti uang yg telah dihilangkannya
7.     ke·ran·ji·ngan v tergila-gila; sangat gemar sekali: mereka -- menonton sepak bola
8.     pe·ran·jat, ter·pe·ran·jat v tiba-tiba terlonjak (krn kaget); terkejut: ia ~ melihat lemarinya terbuka;
me·me·ran·jat·kan v menjadikan (menyebabkan) terperanjat; mengejutkan; mengagetkan;
9.     te·lung·kup v, ber·te·leng·kup v berbaring dng perut di bawah; bertelangkup;
10.  me·ne·lung·kup v meniarap (mukanya atau sisi atasnya berada di sebelah bawah): mukanya ~ di bantal menahan tangis krn ujiannya tidak lulus;
me·ne·lung·kup·kan v meniarapkan, meletakkan dsb menelungkup: dia ~ belahan semangka di atas piring;
ter·te·lung·kup v (jatuh, terletak, atau terbaring) menelungkup; tertiarap; terbalik: seorang anak diketemukan ~ di dasar jurang
11.  le·kas adv cepat; segera; tidak berlama-lama; dl waktu yg singkat: kalau kita kerjakan beramai-ramai, pekerjaan ini -- selesai; ia -- marah;
le·kas-le·kas a cepat-cepat; sangat segera; dl waktu yg sangat singkat;
ber·le·kas-le·kas adv berburu-buru; tergesa-gesa: kerja dng ~ memperoleh hasil yg kurang baik;
ber·le·kas-le·kas·an v berlomba-lomba siapa yg paling lekas;
me·le·kas·kan v mempercepat; menyegerakan; (pekerjaan dsb): Pak Lurah ~ penyelesaian pembuatan KTP;
mem·per·le·kas v melekaskan;
se·le·kas·nya adv sesegeranya; secepatnya; secepat-cepatnya: ~ barang itu dikirim;
se·le·kas-le·kas·nya adv sesegera-segeranya; sesegera mungkin
12.  ge·gas v, ber·ge·gas v 1 bercepat-cepat: diambilnya ember lalu ~ menuju ke tepian; 2 cepat-cepat: ia ~ pulang krn takut kehujanan di jalan; 3 tergesa-gesa, terburu-buru: apa sebab engkau tampak ~ ?;
ber·ge·gas-ge·gas v bergegas;
meng·ge·gas v mencepatkan; membangatkan; melekaskan;
meng·ge·gas·kan v menggegas;
mem·per·ge·gas v mempercepat; memperbangat; memperlekas: orang itu semakin ~ langkahnya ketika kami memperhatikannya;
ter·ge·gas v bergegas;
ter·ge·gas-ge·gas v bergegas-gegas;
13.  ce·bik, men·ce·bik v menganjurkan bibir bawah ke depan (untuk mengejek, menghina, dsb): semua penonton ~ melihat penampilan mereka;
men·ce·bik·kan v menghinakan (mengejek) dsb dng mencebik: meskipun semua akan ~ saya, saya tidak akan mundur
14.  ce·rek [1] /cérék/ n 1 tempat air minum yg bercerat, dibuat dr loyang dsb; 2 alat untuk menjerang air, rupanya spt cerek, dibuat dr tembaga, kaleng, dsb; 3 alat untuk menyiram bunga yg berbentuk spt cerek yg besar; embrat; gembor
15.  ge·rai /gérai/ Mk, meng·ge·rai·kan v membiarkan tergerai;
ter·ge·rai v terurai (tt rambut): rambutnya panjang ~ sampai ke tumitnya;
ter·ge·rai-ge·rai v tergerai: rambutnya yg panjang ~ ditiup angin
16.  ki·kik v, ber·ki·kik·an v tertawa bercekikikan: kedua pramuria itu ~ krn melihat sesuatu yg lucu;
me·ngi·kik v tertawa kecil;
ter·ki·kik-ki·kik v mengikik
17.  lim·bung [1] n 1 tempat yg dipagari di tepi pantai tempat perahu berlabuh; galangan kapal; dok; 2 tempat mandi di pinggir laut;
-- kapal galangan kapal; dok;
lim·bung·an n limbung
lim·bung [2] Jk a 1 tidak mantap, goyah (berdirinya, duduknya, letaknya); 2 ki tidak tetap pendiriannya (pikirannya, tujuannya, dsb)
18.  ge·la·yut, ber·ge·la·yut v berayun-ayun; bergantung;
ber·ge·la·yut·an v bergantung banyak-banyak
19.  ten·teng [1] /ténténg/ v, me·nen·teng v membawa dng tangan sebelah; menjinjing: ibu itu ~ belanjaannya
20.  jin·jing [1] v, men·jin·jing v membawa sesuatu dng posisi tangan ke bawah dan tidak terlalu erat memegangnya: pulang dr pasar Ibu ~ keranjang mangga;ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, pb persahabatan yg karib, baik dl kesenangan maupun dl kesusahan;
men·jin·jing·kan v menjinjing sesuatu untuk orang lain: pamanku sendiri yg ~ koperku dr stasiun ke mobil;
ter·jin·jing v dapat dijinjing: walaupun keranjang itu berat, ~ juga oleh anak kecil itu;
jin·jing·an n sesuatu yg dijinjing
21.  re·guk Mk v memasukkan (air dsb) ke dl mulut lalu menelannya; teguk: -- kopi itu sampai habis;
me·re·guk v 1 meneguk; meminum; 2 ki merasai (nikmat dsb): mereka dapat ~ kesenangan hidup pd zaman kemerdekaan ini;~ liur menitik selera; sangat ingin;
se·re·guk num seteguk: ~ air
22.  ga·mit v, ber·ga·mit v 1 saling menyentuh dng jari (saling memberi isyarat): dua remaja itu ~ dan bertukar kerling; 2 ki berlambaian: daun pokok kayu ~; 3 ki merangkul; mendekati: Presiden ~ dng salah satu partai di tengah silang pendapat tt kebangkitan partai itu pd masa datang;
ber·ga·mit·an v bergamit;
meng·ga·mit v 1 menyentuh dng jari (untuk memberi isyarat): sang pemuda ~ lengan gadis itu mengajak pergi; 2 memetik, membunyikan (tt gitar dsb): ia ~ kecapi sambil bernyanyi;
meng·ga·mit-ga·mit·kan v menyentuh-nyentuhkan jari;
ga·mit-ga·mit·an n sebut-sebutan; omongan; buah mulut: gadis yg nakal itu telah menjadi ~ orang di sekitarnya;
ga·mit·an n 1 sesuatu atau seseorang yg disentuh atau digamit; 2 hasil menggamit
23.  ka·lut a 1 kusut tidak keruan; kacau: keadaan rumah tangganya --; 2 kacau pikiran dan berkata tidak keruan: krn terlalu tinggi panas badannya, ia --;-- marut kalut tidak keruan; sangat kalutme·nga·lut·kan v menyebabkan atau membuat menjadi kalut: pernyataan pejabat itu ~ para pemimpin buruh;
ke·ka·lut·an n 1 keadaan kalut; kekusutan: ~ rumah tangganya disebabkan oleh tekanan ekonomi yg semakin berat; 2 kekacauan; kerusuhan: akibat ~ yg terjadi di daerah hitam kemarin malam, banyak jiwa yg melayang
24.  ge·ra·yang [1] v, meng·ge·ra·yang v 1 meraba-raba; merabai; memegang-megang (hendak mencopet dsb); 2 mendatangi (dng maksud jahat spt merampok, mencuri);
ber·ge·ra·yang·an v berkeliaran atau bergentayangan ke mana-mana (hendak mencopet, merampok, dsb): banyak bajak laut ~ di daerah itu;
meng·ge·ra·yangi v menggerayang;
ge·ra·yang·an n jamahan; rabaan: banyak wanita yg menjadi ~ para pencoleng;
peng·ge·ra·yang·an n proses, cara, perbuatan menggerayang: dia mengatakan bahwa ancaman itu sbg ~ kultur
25.  ke·ri·ap, ber·ke·ri·ap·an v berkerumun (tt semut); menggerumut;
me·nge·ri·ap v berkeriapan
26.  son·tak [2] adv, mendadak -- (dng) sekonyong-konyong; (dng) tiba-tiba
27.  tu·kas [1], me·nu·kas v mendakwa (menuduh) tanpa alasan yg cukup (asal menuduh saja);
me·nu·kasi v menukas;
tu·kas·an n dakwaan (tuduhan) yg tidak beralasan
tu·kas [4] v, me·nu·kas v menghentikan (memotong dsb) perkataan atau ucapan seseorang
tu·kas [2] Mk, ber·tu·kas-tu·kas v berulang-ulang (datang dsb);
me·nu·kas v mengulang lagi (permintaan, jawab, minum obat, panggilan, dsb)
28.  ser·gah n kata-kata atau suara yg keras dan mengejutkan;
me·nyer·gah v mengejutkan dng bersuara keras (msl membentak atau menghentakkan kaki): baru saja ia hendak duduk, yg empunya rumah -nya sehingga ia terloncat
29.  se·ri·ngai n kernyih atau gerenyot muka atau mulut (untuk mengejek atau menunjukkan rasa tidak suka dsb);
me·nye·ri·ngai v menggerenyotkan bibir (mulut, muka) hingga tampak giginya (menandakan marah, tidak suka, mengejek, dsb): ia tersenyum - melihat engkau; spt kera - rupanya
30.  ge·re·nyot /gerényot/ a erot (mulutnya); seringai; kernyih
31.  lan·tas 1 adv langsung; terus: begitu datang, dia -- masuk; 2 p lalu; kemudian: sesudah berenang, -- mereka ma kan dng lahap
ber·lan·tas v berlangsung;~ angan berbuat sewenang-wenang;
ber·lan·tas·an adv terus-menerus;
me·lan·tas v 1 langsung; terus: perahu ~ saja tanpa singgah-singgah; 2 (langsung) menembus; (langsung) masuk: racun itu ~ ke dl darah melalui lukanya;~ akal dapat diterima oleh akal;
me·lan·tas·kan v 1 menembuskan (tombak, bor, dsb); 2 menyampaikan (niat, maksud, angan, dsb); 3 melangsungkan (perjalanan, hubungan, dsb);
ter·lan·tas v termasuk (terlangsung) ke dalam dsb
32.  trans·plan·ta·si n 1 Tan pemindahan tanaman: -- rambutan muda; 2 Dok pemindahan jaringan tubuh dr suatu tempat ke tempat lain (spt menutup luka yg tidak berkulit dng jaringan kulit dr bagian tubuh yg lain); pencangkokan: menilik pesatnya perkembangan teknologi, rasanya -- janin cuma soal waktu;
-- kornea pencangkokan selaput bening mata;
men·trans·plan·ta·si·kan v memindahkan (jaringan tubuh atau tanaman ke tempat (orang) lain atau ke tanaman lain: sekarang ada peluang ~ sel sperma yg relatif sangat kecil
33.  im·plan·ta·si n 1 Bio pelekatan embrio pd dinding rahim; nidasi; 2 Bot penyelipan enten pd inangnya
34.  plan·ta·se n perkebunan yg luas
35.  ge·ra·mus v, meng·ge·ra·mus v memakan sebanyak-banyaknya tanpa memilih-milih; melahap: kucing itu dng lahap ~ tikus yg ditangkapnya
36.  ge·ram·sut kl n cita untuk baju sadariah (rompi) dsb
37.  ke·re·ceng /kerécéng/ v, me·nge·re·ceng·kan (mata) v mengejap-ngejapkan (mata)
38.  ke·re·kot /kerékot/ a 1 bengkok-bengkok (sehingga sendinya mati) atau tumbuh saling melekat (tt jari tangan); 2 berkerut-kerut atau tidak rata (tt lantai); 3 ki sangat kikir
39.  ke·re·mus v, me·nge·re·mus v meremukkan; menghancurkan
40.  ke·ren·cang n tiruan bunyi rantai bersentuhan
41.  ke·ren·tam n tiruan bunyi berdentam-dentam atau berdentang-dentang; tiruan gerentang
42.  ke·re·sek [1] /kerésék/ Jw n tiruan bunyi daun atau ranting kering terinjak: timbul rasa takutku mendengar -- di belakang rumahku
43.  ke·re·weng /keréwéng/ n pecahan benda yg terbuat dr tanah liat atau tembikar (spt kuali, genting)
44.  ri·nai [1] Mk n gerimis; rintik-rintik; tetes-tetes (tt hujan)
ri·nai-ri·nai n rinai;
be·ri·nai·an v bertetes-tetes, berintik-rintik (tt hujan)
ri·nai [2] v, me·ri·nai v bersenandung; bernyanyi-nyanyi kecil;
me·ri·nai·kan v merinai untuk orang lain (tt menidurkan anak)
45.  ker·jap v, me·nger·jap v mengejapkan; mengerdip (tt mata);
me·nger·jap-nger·jap v mengejap-ngejapkan; mengerdip-ngerdipkan (tt mata)
46.  huyung v, ter·hu·yung v (berjalan dsb) bergoyang-goyang ke kiri kanan spt orang mabuk: nenek berjalan ~ menyambut kedatanganku
47.  te·gun [1] v, ber·te·gun v berhenti sebentar: dahan menganjur tempat tupai ~;
me·ne·gun v bertegun;
ter·te·gun v (tiba-tiba) berdiri tegak (tidak bergerak, tercengang, dsb): orang desa itu ~ melihat mobil bersimpang siur di jalan raya; 2 terhenti; (sekonyong-konyong) berhenti atau terdiam: tiba-tiba ia berhenti dan ~ melihat orang datang menghampirinya;
ter·te·gun-te·gun v terhenti-henti; tertahan-tahan; sebentar-sebentar berhenti: begitu memasuki halaman rumah bekas istrinya, hatinya berdebar-debar dan langkahnya ~; suaranya ~
48.  te·le·pa·ti /télépati/ n daya seseorang untuk menyampaikan sesuatu kpd orang lain yg jauh jaraknya, atau dapat menangkap apa yg ada di benak orang lain tanpa mempergunakan alat-alat yg dapat dilihat
49.  ce·rek [1] /cérék/ n 1 tempat air minum yg bercerat, dibuat dr loyang dsb; 2 alat untuk menjerang air, rupanya spt cerek, dibuat dr tembaga, kaleng, dsb; 3 alat untuk menyiram bunga yg berbentuk spt cerek yg besar; embrat; gembor
50.  je·rem·bap, men·je·rem·bap·kan v 1 mendorong orang lain sehingga jatuh tertelungkup; 2 ki mencelakakan orang lain;
ter·je·rem·bap v jatuh tertelungkup (bertiarap)
51.  pe·lan·ting, ter·pe·lan·ting v jatuh (terpental dab) terguling-guling; terpental jauh-jauh: mobil itu menabrak tiang telepon dan empat orang penumpangnya ~ ke jalan
52.  ga·nyang v, meng·ga·nyang v 1 memakan mentah-mentah; memakan begitu saja; 2 ki menghancurkan; mengikis habis; 3 ki mengalahkan (lawan dl pertandingan)
53.  engah [2], engah-engah n napas yg mengembus keras-keras (spt napas orang yg baru berlari cepat);
ter·e·ngah-e·ngah v mengap-mengap dng napas memburu (habis berlari cepat dsb); kembang kempis dan cepat napasnya; termengah-mengah: baru berlari seratus meter saja dia sudah ~
54.  me·gap-me·gap Jw v 1 bernapas tersendat-sendat; bernapas pendek-pendek sambil membuka mulut (spt orang yg akan tenggelam atau sehabis berlari): setelah lari lima kilometer ia tampak --; 2 ki dl keadaan sulit sekali (msl hampir mati; bangkrut; kekurangan): hidupnya -- krn gajinya kecil, lagi pula anaknya banyak
55.  kep·rek /keprék/ v, me·ngep·rek v memukul hancur
56.  ge·la·gat n 1 yg menjadi tanda atau alamat akan terjadinya suatu peristiwa: ada -- pemerintah akan menaikkan gaji pegawai; 2 gerak-gerik; tingkah laku: menilik -- nya anak-anak nakal itu akan membuat gara-gara lagi;
-- baik alamat baik;
-- buruk alamat buruk;
-- masa gelagat zaman;
-- zaman pertanda zaman
57.  de·cak n 1 tiruan bunyi jam; 2 bunyi "cek" dr mulut;
ber·de·cak-de·cak v 1 mengeluarkan bunyi decak (jam); 2 membuat bunyi "cek" dng mulut untuk menyatakan kekaguman atau keheranan mengenai sesuatu
58.  de·nging n tiruan bunyi lebah, bunyi nyamuk (bunyi "nging" di telinga dsb);
ber·de·nging v berbunyi "nging" (di telinga);
men·de·nging v berdenging
59.  ker·nyit n kerut alis (dahi);
me·nger·nyit v mengerutkan alis (dahi);
me·nger·nyit·kan v mengerutkan alis (dahi): dng kemampuan ekspresinya, seniman itu ~ alis dan dahinya sehingga menampakkan wajah seorang tua renta yg rapuh
60.  ker·ling [1] n pandangan mata ke sebelah kanan atau kiri tanpa menggerakkan kepala, hanya menggerakkan bola mata ke arah sudut mata sebelah kanan atau kiri: -- matanya membangkitkan berahi.
me·nger·ling v melihat dng pandangan mata ke sebelah kanan atau kiri; menjeling;
me·nger·ling-nger·ling v berulang-ulang mengerling, melihat pandangan mata ke sebelah kiri atau kanan;
ker·ling·an n pandangan mata melirik; lirikan: ~ matanya yg lembut membuat hatiku terpesona
61.  kum·par v, me·ngum·par v menggulung (benang dsb) pd gelendong;
kum·par·an n hasil menggulung; hasil menggelendong; gelendong
62.  ku·a·lat Jw a 1 mendapat bencana (krn berbuat kurang baik kpd orang tua dsb); kena tulah; 2 cak celaka; terkutuk
63.  ge·li·at, ge·li·at-ge·li·ut n geliang-geliut;
meng·ge·li·at v 1 meregang-regang serta menarik-narik tangan dan badan (spt setelah bangun dr tidur): telah menjadi kebiasaan, sebelum bangkit dr tidur ia ~ dulu; 2 memulas (memiuh) barang yg kaku: ~ anak kunci; 3 meregang (tt papan kayu dsb)ter·ge·li·at v terkilir; terpelecok: kaki kanannya ~
64.  ki·kik v, ber·ki·kik·an v tertawa bercekikikan: kedua pramuria itu ~ krn melihat sesuatu yg lucu;
me·ngi·kik v tertawa kecil;
ter·ki·kik-ki·kik v mengikik
65.  pe·ang /péang/ n cak bentuk kepala yg jendol ke belakang: bentuk kepala -- , belum tentu ada kaitannya dng kecerdasan anak
66.  ti·rus a makin ke ujung makin kecil: keris ini mempunyai mata yg panjang serta --;
me·ni·rus v menjadi tirus; makin ke ujung makin kecil: di bagian kiri terbentang sebidang sawah yg ~ hilang ke belakang tanjung
67.  ingar a, ingar-bi·ngar a bising (ramai sekali, hiruk pikuk); ribut (gaduh, gempar, dsb): keadaan di pasar itu selalu ~;
ingar-ingar a ingar-bingar;
meng·i·ngari v mengganggu dng membuat bising (hiruk-pikuk dsb): jangan ~ orang tidur;
meng·i·ngar·kan v menjadikan ingar (ribut, gempar, dsb)
68.  bang·sal n 1 rumah yg dibuat dr kayu (untuk gudang, kandang, dsb); 2 los (di pasar dsb); 3 rumah besar (untuk pertemuan, bersenam, bermain-main, pertunjukan, dsb); 4 bedeng; 5 barak; 6 Jw balai (di istana);
-- ternak gudang atau bangunan yg digunakan untuk menyimpan hasil pertanian, peralatan, dan pakan, kerap kali digunakan juga sbg kandang ternak
69.  gi·las v, meng·gi·las v 1 menindih sambil menggelinding; melindas: kereta api ini kemarin ~ anak kecil di tempat penyeberangan rel itu; 2 menghaluskan (memipihkan, menghancurkan) dng cara menindih dan dng gerakan menggelinding; menggiling: ia sedang ~ cabai; 3 membersihkan dng cara melindas (cucian, pakaian);
ter·gi·las v tergelek; terlindas: ayam itu mati ~ mobil;
gi·las·an n 1 alat untuk menggilas; 2 hasil menggilas;
peng·gi·las n 1 yg menggilas (melindas); 2 alat untuk menggilas (melindas);
peng·gi·las·an n 1 tempat untuk menggilas; 2 proses, cara, perbuatan menggilas
70.  bi·las v, ber·bi·las v mandi atau membasuh yg kedua kali dng air bersih (msl mandi dng air tawar sesudah mandi di laut atau di kolam renang dsb): setelah puas mandi di laut, mereka - dahulu sebelum bertukar pakaian;
mem·bi·las v mencuci (membasuh) yg kedua kalinya (dng air bersih);
pem·bi·las n 1 air pencuci (pembasuh) yg kedua kali; 2 alat konsentrasi yg digunakan untuk mengambil mineral berharga pd tahap akhir sehingga ampasnya merupakan ampas akhir untuk dibuang;
pem·bi·las·an n proses, cara, perbuatan membilas
71.  se·ngal [2] a, se·ngal-se·ngal a sulit bernapas; sesak napas; mengap-mengap: kalau asmanya kambuh, napasnya --
me·nye·ngal v menyebabkan sesak napas: panas yg -, panas yg rasanya menekan krn tidak ada angin dan langit berawan;
ter·se·ngal-se·ngal v terputus-putus, tertahan-tahan (tt napas); terengah-engah: dng -, ia mencoba menceritakan peristiwa perampokan yg menimpanya
72.  co·col [1] Jk v, men·co·col v menyentuh sedikit (sambal, air gula, dsb); mencecah; mencolek;
men·co·col·kan v menyentuhkan sedikit (pd sambal, air gula, dsb); mencecahkan pd: ia mengepal-ngepal ketan itu lalu ~ nya ke air gula
co·col [2] ark, men·co·col v menonjol ke luar; mencuar di atas: di atas kepalanya ~ sanggul semat
73.  co·mel [1] /comél/ a kecil manis (cantik); mungil; bagus: anak kecil yg --; -- betul kucing itu
co·mel [2] /comél/ n 1 perkataan yg dikeluarkan terus-menerus yg tidak keruan maksudnya (krn rasa marah, dongkol, tidak suka, dsb); 2 sifat suka mengomel (menggerutu);
men·co·mel v mengeluarkan perkataan yg tidak keruan maksudnya (krn marah, mendongkol, tidak suka, dsb); menggerutu; mengomel; bersungut-sungut: ia membanting pintu dan keluar sambil ~ tidak keruan;
men·co·meli v menggusari dng mencomel; mengomeli: semalam-malaman ia ~ istrinya;
co·mel·an n gerutu; omelan;
pen·co·mel n orang yg suka mencomel; penggerutu; pengomel;
pen·co·mel·an n proses, cara, perbuatan mencomel
74.  alih-alih p 1 dng tidak disangka-sangka; 2 kiranya: disangkanya sudah pergi, -- masih tidur
75.  ken·da·ti p 1 kata penghubung untuk menandai hal tidak bersyarat; meskipun; biarpun: -- banyak yg tidak datang, rapat dilangsungkan juga; 2 jangankan: -- mengirim oleh-oleh, mengirim kabar saja tidak pernah;
ken·da·ti·pun p kendati
76.  apik a 1 rapi; bersih dan bagus: pekerjaannya --; 2 baik-baik (tt perawatan): sepeda motornya dirawatnya dng --;
meng·a·pik·kan v 1 merapikan; merawat dng baik; 2 memedulikan; mengacuhkan; mengindahkan
77.  ujar n 1 perkataan yg diucapkan: begitu -- anak itu kpd teman-temannya; 2 kalimat atau bagian kalimat yg dilisankan;
ujar-ujar Jk n nasihat atau kata-kata nenek moyang berupa peribahasa, pepatah, dsb: ingatlah ~ orang tua, yg menanam yg memetik;
ber·u·jar v berkata; berucap;
meng·u·jar·kan v mengatakan; menuturkan: dia ~ sesuatu yg tidak dimengerti orang;
ujar·an n kalimat atau bagian kalimat yg dilisankan;~ konstatatif ujaran yg dipergunakan untuk menggambarkan atau memerikan peristiwa, proses, keadaan, dsb dan sifatnya betul atau tidak betul; ~ performatif ujaran yg memperlihatkan bahwa suatu perbuatan telah diselesaikan pembicara dan dng pengungkapannya berarti perbuatan itu diselesaikan pd saat itu juga
78.  am·pang [1] a gampang; mudah; ringan
79.  isya n 1 waktu menjelang malam sesudah lenyapnya sinar merah di ufuk barat; 2 waktu salat wajib setelah lenyapnya sinar merah di ufuk barat sampai menjelang terbit fajar; 3 Isl (huruf awal ditulis dng kapital) salat wajib sebanyak empat rakaat pd malam hari antara habis waktu magrib dan menjelang subuh
80.  mag·rib n 1 barat arah matahari terbenam; 2 waktu matahari terbenam: ia tiba di Jakarta menjelang --; 3 waktu salat wajib menjelang matahari terbenam sampai lenyapnya sinar merah di ufuk barat; 4 Isl (huruf awal ditulis dng kapital) salat wajib sebanyak tiga rakaat pd waktu menjelang matahari terbenam sampai lenyapnya sinar merah di ufuk barat
81.  asar [1] n 1 waktu petang hari: pertemuan itu dilangsungkan pd waktu --; 2 waktu salat wajib pd petang hari antara habis waktu zuhur dan terbenam matahari; 3 Isl (huruf awal ditulis dng kapital) salat wajib sebanyak empat rakaat pd petang hari;
-- rendah petang hari ketika matahari sudah rendah (sekitar pukul 16.00);
-- tinggi petang hari ketika matahari masih tinggi (sekitar pukul 15.00)
82.  lo·hor ? zuhur
zu·hur n 1 waktu tengah hari; 2 waktu salat wajib setelah matahari tergelincir sampai menjelang petang; 3 Isl (huruf awal ditulis dng kapital) salat wajib sebanyak empat rakaat pd waktu tengah hari sampai menjelang petang
83.  ke·sang v, me·nge·sang v membuang ingus dng memijit hidung (bukan disapu dng saputangan)
84.  cu·at, ber·cu·at·an v mencuat-cuat;
men·cu·at a menganjur atau memanjang ke depan dsb (tt ekor ayam, rokok di bibir, dsb);
cu·a·tan n 1 hasil mencuat atau menonjol (tt prestasi, karya, dsb): buku tsb merupakan ~ dr hasil karyanya selama ini; 2 pancaran (perasaan) pd air muka: hampir tidak ada ~ ketegangan yg tergambar di wajah para pemain
85.  cik·rak Jw n keranjang untuk mengambil dan membuang sampah
86.  ke·set /kését/ n pengesat kaki, terbuat dr sabut kelapa dsb;
ber·ke·set v mengesat (membersihkan) kaki pd keset
87.  ke·cim·pung n tiruan bunyi air ditepuk keras dng tangan;
ber·ke·cim·pung v 1 ki bergerak (dl); berurusan (dl): orang yg ~ dl bidang pendidikan harus bersikap dinamis dan jujur; 2 bermain air dng menepuk-nepuk air atau memukul-mukulkan kaki ke air sehingga berbunyi "pung-pung" (pd waktu mandi); 3 berbunyi "pung-pung" spt air ditepuk
88.  ke·me·lut n 1 keadaan yg berbahaya (tt menderita penyakit, terutama penyakit demam); 2 keadaan genting (berbahaya, kritis): negara-negara itu menghadapi -- politik baru;
-- naik keadaan (penyakit) yg bertambah berbahaya;
-- silir cak kemeja sport (leher sebelah depan terbuka)
-- turun keadaan (penyakit) yg berkurang bahayanya
89.  ri·sik [1], me·ri·sik v meraba-raba (ke dl saku dsb): dia ~ sakunya ketika melihat seorang pengemis
ri·sik [2], me·ri·sik v 1 melakukan penyelidikan pendahuluan (dng sembunyi-sembunyi): sebelum meminang, kami ~ terlebih dulu; 2 menyelidiki berhasil tidaknya pinangan; menyuruh orang menyampaikan pinangan;
ri·sik·an n 1 penyelidikan atau penelitian yg dilakukan dng sembunyi-sembunyi; penyelidikan pendahuluan; 2 keterangan yg diperoleh secara rahasia
ri·sik [3], me·ri·sik v 1 menggerisik (berbunyi spt daun tertiup angin); 2 berbisik-bisik;
me·ri·sik·kan v 1 menggerakkan (daun dsb) hingga menggerisik; 2 membisikkan: dia telah ~ berita burung itu kpd ibu
90.  ke·ri·sik [1] n daun pisang yg sudah kering;
me·nge·ri·sik v menjadi kering lalu mengelupas (kulit kaki dsb)
91.  ke·ri·sik [2] n bunyi daun kering bergesekan;
ber·ke·ri·sik v berbunyi "kerisik, kerisik";
ke·ri·sik·an n bunyi berkerisik
92.  ka·lap a 1 lupa diri (ketika marah): ia marah sekali sampai --; 2 gila; bingung: krn putus asa, ia menjadi --;
ke·ka·lap·an n perihal kalap; keadaan kalap
93.  gen·cet /gencét/ v himpit; tindih; tekan;
meng·gen·cet v menghimpit; menindih; menekan; menindas;
ter·gen·cet v terhimpit; terjepit;
gen·cet·an n hasil menggencet; himpitan
94.  ja·lar v, ber·ja·lar·an v merayap (melata, menjalar) ke mana-mana (tt binatang melata dan tumbuhan menjalar): ular dan rotan ~ di hutan itu;
ber·ja·lar-ja·lar v berjalaran;
men·ja·lar v 1 berjalan melata (tt binatang yg panjang spt ular): ular itu ~ di sela-sela akar pepohonan; 2 merambat (tt tumbuhan yg berpokok panjang spt rotan): pohon rotan itu ~ ke mana-mana; 3 menular (tt penyakit): penyakit kolera telah ~ ke seluruh kampung; 4 merembet (tt api): api ~ dr satu bangunan ke bangunan lain di sekitarnya; 5 meluas; merata: berita itu sudah ~ ke seluruh pelosok kota;
men·ja·lari v 1 menjalar di; merambat di; tanaman itu ~ pagar rumahku; 2 menghinggapi: rasa takut ~ dirinya;
men·ja·lar·kan v 1 merembetkan (tt api); membiarkan menjalar; merambatkan (tt tumbuhan menjalar dsb); 2 menularkan; menjangkitkan (tt penyakit); 3 memeratakan (tt berita dsb);
pen·ja·lar·an n 1 proses, cara,perbuatan menjalar(kan); 2 tongkat dsb tempat menjalarkan (tanaman)
95.  jam·ban n tempat buang air; kakus; tandas; peturasan
96.  jum·buh Jw a sesuai; selaras;
ke·jum·buh·an n kesesuaian; keselarasan
97.  ki·ting [1] a dua jari tangan atau jari kaki yg saling melekat (bertumpang tindih): telunjuknya menjadi -- krn tersiram air panas sewaktu kecil
98.  lu·muh Jw a merasa enggan; tidak merasa tertarik untuk berbuat sesuatu
99.  le·ngat v tim (nasi);
me·le·ngat v memasak nasi tim
100.       je·dot Jk, men·je·dot·kan v mengantukkan kepala kpd sesuatu (spt pintu, tembok, dan pohon): orang gila itu ~ kepalanya ke pagar tembok;
men·je·dot-je·dot·kan v mengantuk-antukkan kepala
101.       ji·wit Jw v, men·ji·wit v mencubit dan memulas
ke·tak [2] n pelipatan (kerut) pd kulit leher dsb;
1.     ber·ke·tak v 1 berlipat (pd kulit leher dsb): lehernya jenjang ~ tiga, tempat peluh bermain; 2 berombak-ombak (rambut): ia menyikat rambutnya yg ~ itu
2.     ke·tak [1] a bunyi "tak, tak" (bunyi ketukan pd papan);
ber·ke·tak-ke·tak v 1 berbunyi "ketak, ketak"; 2 berkotek-kotek (bunyi ayam);
ber·ke·tak-ke·tik v 1 berbunyi "ketak, ketik" (tt arloji dsb); 2 ki berdebar-debar hatinya;
ber·ke·tuk-ke·tak v berketak-ketak
3.     ke·ta·kar-ke·te·ker /ketakar-ketékér/ v menggapai-gapai (orang jatuh yg berusaha bangun)
4.     ke·te·ter /ketétér/ Jw v 1 tertinggal jauh di belakang; ketinggalan jauh; 2 hampir kalah; tidak kuat lagi melawan;
ke·te·ter·an v dl keadaan keteter; tidak dapat bekerja dng baik, tidak cepat selesai
5.     ke·lu·kur Mk, ber·ke·lu·kur v tergores-gores; lecet (terkelupas) kulitnya: kakinya ~ krn memakai sepatu baru;
ber·ke·lu·kur·an v berkelukur
de·dah v, men·de·dah·kan v membuka (kain penutup dsb); menyingkapkan;
ter·de·dah v terbuka; tersingkap;
ke·ter·de·dah·an n perihal terdedah;
pen·de·dah·an n proses, cara, perbuatan mendedahkan
6.     den·ting n tiruan bunyi uang logam jatuh di ubin;
ber·den·ting v berbunyi "ting";
men·den·ting v berdenting;
den·ting·an n bunyi denting
7.     li·uk n gerakan berkeluk ke sisi;
-- lampai gerakan yg berkeluk-keluk (tt gerak pesenam, penari, dsb); tidak kaku;
me·li·uk v berkeluk ke sisi (gerak pesenam, penari, dsb);
me·li·uk-li·uk v 1 berkeluk-keluk (tt gerak pesenam, penari, dsb); 2 berkelok-kelok (tt gerak ular yg melata dsb);
me·li·uki v memungut (mengambil dsb) dng meliuk: ~ uang yg jatuh di tanah;
me·li·uk·kan v mengelukkan (tubuh) ke sisi (untuk mengelakkan pukulan);
ter·li·uk v terkeluh; terliuk-liuk;
ter·li·uk-li·uk v bergerak meliuk-liuk (spt pohon ditiup angin besar dsb);
se·pe·li·uk n sejauh orang dapat meliuk
8.     ha·ru bi·ru n kerusuhan; keributan; kekacauan; huru- hara;
meng·ha·ru bi·ru v membuat rusuh (ribut); mengacau;
meng·ha·ru·bi·ru·kan v mengacaukan; menimbulkan kerusuhan; mengacaubalaukan;
ter·ha·ru bi·ru v terkacaukan: pikirannya ~ oleh peristiwa yg baru dialaminya
9.     ru·ah [1] v, me·ru·ah v mencurah; melimpah ruah;
10.  me·ru·ah·kan v mencurahkan; menumpahkan; melimpahkan: Tuhan yg Maha Esa telah ~ rahmat-Nya kpd umat-Nya
ru·ah [1] v, me·ru·ah v mencurah; melimpah ruah;
me·ru·ah·kan v mencurahkan; menumpahkan; melimpahkan: Tuhan yg Maha Esa telah ~ rahmat-Nya kpd umat-Nya
song·song [1] v berlawanan arah;
-- arus berlayar menempuh arus; berlawanan dng arah arusbaju -- barat, ki baju sayap (yg menyebabkan dapat terbang); baju antakusuma;
ber·song·song v berjalan (bergerak maju) menghadapi ...; bertemu (berlawanan arah); berpapasan (dng): ia dapat melihat seorang berkuda yg rupa-rupanya - dng dia;
me·nyong·song v 1 berjalan maju untuk menghadapi (menempuh) sesuatu yg datang dr arah yg berlawanan: para keluarga berdatangan ke stasiun - rombongan prajurit yg baru tiba; berlayar - angin; 2 melawan; menentang: - tindakan yg dianggap merugikan rakyat; 3 menyambut (kedatangan tamu dsb); mengelu-elukan: mereka - pahlawan olahraga itu dng sorak sorai yg gegap gempita; 4 menyambut (hari raya, kelahiran bayi, dsb) dng perayaan, selamatan, dsb: untuk - hari kemerdekaan, penduduk dikerahkan untuk bergotong royong membersihkan kampung; 5 memberikan ganti rugi, santunan, dsb; menyilih; memenuhi (syarat, harapan, dsb); mengembalikan uang yg berlebih: ia bersedia - biaya yg sudah kita keluarkan
11.  ge·ming Jk, ber·ge·ming v tidak bergerak sedikit juga; diam saja;
ter·ge·ming v terdiam
ra·dang [1], me·ra·dang a marah sekali; geram; jengkel sekali: dng ~ dia pergi meninggalkan kami;
me·ra·dang·kan v marah sekali (geram) kpd;
pe·ra·dang n pemarah
12.  ge·tir [1] a 1 rasa pahit agak pedas (spt rasa kulit jeruk); 2 ki susah dan sengsara (tt kehidupan): ia sudah merasai pahit -- kehidupan, sudah banyak pengalaman (senang dan susah) dl kehidupan;
ke·ge·tir·an n 1 kepahitan; 2 ki penderitaan atau kesusahan hidup
13.  se·ke·le·bat·an /sekelébatan/ lihat kelebat
14.  ko·ar, ber·ko·ar v 1 berkata dng suara keras (dng maksud menantang, menghina, dsb); berteriak: seorang pun tidak ada yg berani ~ lagi; 2 berbunyi dng nyaring;
ber·ko·ar-ko·ar v berkata-kata dng suara keras (dng maksud menantang, mengkritik, menghina, dsb); berkali-kali berkoar: walaupun sudah diperingatkan berkali-kali, mereka terus ~