Tehnik-tehnik supervisi pada pondok pesantren
Tehnik-tehnik supervisi pada pondok pesantren
tidak jauh berbeda pada sekolah-sekolah yang ada di lingkungan departemen
pendidikan nasional maupun pada madrasah-madrasah pada lingkungan departemen
agama Republik Indonesia. Adapun teknik-teknik supervisi pada pondok pesantren
antara lain:
A.
Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah kunjungan yang
dilakukan oleh pengawas terhadap kelas-kelas tertentu pada
pondok pesantren yang telah diprogramkan untuk mendapatkan gambaran/ data
tentang proses pelaksanaan pendidikan agama Islam pada pesantren tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan kunjungan antara lain:
1.
Kunjungan dapat dilakukan dengan
memberitahu atau tidak tergantung pada tujuan dan masalah yang ingin diketahui.
2.
Kunjungan dapat dilakukan atas
permintaan pondok atau ustadz yang bertugas pada pondok pesantren tersebut.
3.
Pengawas memiliki pedoman tentang
hal-hal yang akan dilakukan dalam kunjungan tersebut, baik berupa instrumen
atau catatan lainnya.
4.
Tuuan dan sasaran kunjungan kelas
harus jelas bagi pengawas tugas tersebut, tetapi harus juga memperhatikan:
a.
Upayakan tidak mengganggu kegiatan
belajar mengajar
b.
Menyiapkan instrument yang
diperlukan
c.
Hal-hal yang akan diamati/
diobservasi harus betul-betul jelas
B.
Tes dadakan
Tes dadakan ini dapat dilakukan oleh
pengawas terhadap siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengcapaian target
kurikulum, daya serap siswa/ santri sampa pada saat tes dilakukan. Untuk setiap
pengawas sudah menyiapkan soal-soal tes tanpa memberitahu terlebih dahulu.
Hasil tes dikoreksi oleh guru atau oleh supervisor atau boleh secara bersamaan
(ustadz dan pengawas).
C.
Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan salah satu
teknik supervisi yang dapat dilakukan oleh pengawas guru/ ustadz dan tenaga
edukatif lainnya yang di sekolah/ madrasah. Dalam konferensi kasus perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Menentukan kasus-kasus apa yang
ditemukan dari hasil observasi kenjungan kelas atau laporan-laporan yang
diterima
2.
Mendiskusikan kasus-kasus tersebut
dalam mencari alternatif pemecahan masalah yang lebih baik.
3.
Mencatat hasil diskusi dan
memprogramkan lebih lanjut.
D.
Observasi dokumen
Observasi dokumen merupakan salah satu
teknik supervisi yang dapat digunakan untuk meneliti/ mengamati segala macam
dokumen yang relevan dengan bidang pengawasan seorang pengawas, misalnya:
1.
Dokumen guru/ustadz yaitu
persiapan mengajar (mulai dari penyusunan program Tahunan, semester, bulanan,
mingguan, harian), rencana program pembelajaran (RPP), silabus, kalender
pendidikan, absensi siswa, daftar nilai siswa, dan lain-lain.
2.
Dokumen kepala madrasah dan staf
madrasah secara keseluruhan seperti daftar hadir guru/ ustadz dan pegawai
sekolah, papan statistik, buku induk dan data-data/ dokumen- dokumen lainnya
yang dapat diamati.
3.
Dokumen perpustakaan,
laboratorium, secara olah raga dan kesenian dan sebagainya yang berkaitan
dengan kelengkapan administrasi sekolah/ madrsah dan evaluasi.
Untuk mengetahui lebih lanjut baca di Binti
Hajah Maunah, Supervisi Pendidikan Islam: Teori dan Praktik, (Yogyakarta:
Kalimedia, 2017), h.270-272.